TUHAN YESUS TIDAK BERUBAH
Judul tulisan di atas adalah judul lagu sekolah Minggu, diramu model remix. Viral ! Meledak. Dak !
Maka sound nya laris manis tanjung kimpul dipakai ramai-ramai. Jadi sound sejuta umat, saking banyaknya. Tak sedikit yang menikmati sound itu malah (anak-anak muda) bukan Kristen. Banyak yang berjilbab.
Fenomena ini mengharukan, saking dahsyatnya. Ada pesan toleransi di sana. Dan anak-anak muda berbagai golongan itu menempelak kita para orang tua, tukang kotbah, pun para hakim spiritual - bahwa musik yang melahirkan (rasa) keindahan itu universal.
Ia menabrak sekat agama. Ia merangkul semuanya. Rasa keindahan itu elemen cinta terdalam, maka cinta itu terbukti universal. Dan ketika esensi universalitas itu mengemuka, maka toleransi, kebersamaan, kegembiraan, senyum dan kedamaian menyeruak tanpa bisa dibendung. Hipokrisi dan kemunafikan ditelanjangi.
Tuhan Yesus tidak berubah. Dan anak-anak muda itu menerima-Nya dengan hati universal, hati yang terbuka - apapun latar belakang mereka. Ini bukan lagi soal agama, tapi soal cinta - esensi terdalam semua agama.
Kita ditempelak oleh anak-anak muda itu.
Malulah dikit !
By : HT
Posting Komentar
Posting Komentar